Prodi Tafsir Hadis dalam Keistimewaan
Add caption |
Oleh: Maghfiroh*[1]
Memilih dan menekuni studi Tafsir
Hadis merupakan cita-cita sedikit orang. Hal ini terbukti dengan jumlah mahasiswa program studi tafsir hadis
yang lebih sedikit dibandingkan dengan program studi yang lainnya. Walaupun,
memang masih mungkin ada yang lebih sedikit lagi mahasiswanya dibandingkan
Prodi TH, akan tetapi TH untuk saat ini masih tergolong prodi yang minim
peminat. Fakta ini bisa contohkan dengan yang ada di kampus saya ( STAIN
Ponorogo. red). Dari 1015 mahasiswa baru yang masuk tahun ini, tercatat hanya
ada 35 orang yang terdaftar sebagai mahasiswa Prodi TH. Ironis bukan?.
Namun demikian, sedikit dalam hal
kuantitas tidak selalu paling rendah dalam hal kualitas. Mahasiswa Prodi
TH selalu berusaha menjadi pioner dalam
segala lini di gelanggang kampus kami tercinta. Berbagai kegiatan
keintelektualan mulai kajian mingguan, pelatihan, dan seminar berhasil kami
gelar sebagai ajang pengembangan SDM kami. Upaya perluasan jaringanpun sedang
kami galakkan, seperti halnya keikut sertaan kami dalam Forum Komunikasi
Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia
(FKMTHI) ini, diharapkan bisa membawa kemajuan Prodi Tafsir Hadis di kampus
kami. Forum yang secara tidak langsung memberikan kesempatan studi banding
dengan kampus lain. Informasi-informasi baru tentang Tafsir Hadis bisa kita akses
dengan mudah. Forum yang kami harapkan bisa
bertindak sebagai wadah kreasi dan penyalur ide menuju masa depan TH yang
cerah.
Salah seorang
dosen progresif di kampus kami, pernah menasihati kami tentang satu hal, bahwa
sebuah objek akan menjadi istemewa tergantung bagaimana kita memperlakukannya.
Seperti halnya kajian tafsir hadis akan menjadi suatu hal yang istimewa jika
kita memperlakukannya secara istimewa. Yang menjadi pertanyaan tentu Perlukah
sebuah perlakuan istimewa dalam kajian tafsir hadis? langkah apa yang harus kita lakukan untuk
menjadikan kajian tafsir hadis itu menjadi istemewa? Siapa saja yang berwenang
menjadikan kajian tafsir hadis menjadi istemewa?. Beberapa pertanyaan diatas
akan mengawali tulisan sederhana penulis ini.
Istimewa: Prodi Tafsir Hadis mendunia
Program Studi Tafsir-Hadis mempunyai hajat
dapat menghasilkan sarjana yang menguasai ilmu-ilmu al-Qur’an dan ilmu-ilmu
Hadis, sarjana yang mampu memproduksi pemikiran-pemikiran baru yang berasal
dari dua sumber pokok Islam tersebut. Dua sumber hukum islam yang selalu
menjadi rujukan istimewa bagi para penganutnya. Sebagai sumber rujukan pertama
dan kedua dalam pengambilan keputusan ajaran islam, tentunya kajian terhadap
dua objek tersebut menjadi hal yang sangat dibutuhkan selama agama Islam masih
dianut oleh manusia di bumi ini.
Problem-problem baru yang muncul
dalam masyarakat saat ini, tentunya membutuhkan penyelesaian baru. Membutuhkan
penafsiran baru yang ramah lingkungan, yang bisa membawa rahmat bagi seluruh
alam. Seperti jargon agama Islam, agama rahmatal lil ‘alamin. Dari sini, program studi
tafsir hadis, menjadi penting adanya.
Memperlakukan kajian studi tafsir
hadis secara istimewa agaknya menjadi kewajiban bagi semua umat Islam.
Khususnya, pihak-pihak yang terlibat dalam pengkajian tafsir hadis. Langkah
konkrit untuk menjadikan kajian hadis menjadi hal yang istimewa menurut hemat
penulis adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tafsir
hadis. Selain kajian dalam forum-forum kecil, diskusi, pelatihan, ataupun
seminar yang sudah sering dilakukan, sebuah ajang kompetisi dalam hal
pengkajian tafsir hadis pun bisa kita coba untuk memberikan ruang khusus bagi
masyarakat Prodi Tafsir Hadis di Indonesia.
Selanjutnya, upaya pembukuan
hasil-hasil dari berbagai kegiatan pengkajian tafsir hadis juga perlu
dilakukan, mengingat masih minimnya buku-buku tafsir hadis. Dalam hal peredaran
buku, dibandingkan dengan buku-buku tentang kajian tafsir, buku-buku tentang
kajian hadislah yang masih sangat minim menurut sepengetahuan penulis. Maka
dari itu, mengabadikan kajian tafsir hadis dalam bentuk buku, bisa menjadi
alternatif pengkajian hadis semakin
istimewa.
Memberi bekal para mahasiswa Prodi
Tafsir Hadis dengan kemampuan berbahasa Arab dan berbahasa Inggris dengan baik
dan benar dirasa sangat penting, selain itu kemampuan mahasiswa dalam
penggunaan IT juga menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Mahasiswa Tafsir Hadis
yang menguasai IT akan berbeda dengan mahasiswa yang gaptek. Kemajuan
zaman yang semakin pesat menuntut Prodi Tafsir Hadis untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan zaman.
Dari paparan diatas, dapat
disimpulkan bahwa Prodi Tafsir Hadis akan menjadi istimewa dan diminati banyak
orang dengan berbagai langkah konkrit. Publikasi dalam bentuk kajian-kajian
ilmiah, pembukuan hasil-hasil kegiatan, pemberian bekal kemampuan berbahasa
asing dan penguasaan di bidang IT menjadi faktor terpenting dalam mewujudkan
cita-cita tersebut. Upaya-upaya ini tentunya memerlukan kerjasama dari berbagai
pihak, mulai dari mahasiswa, dosen, dan para pejabat sang pembuat kebijakan.
Dibutuhkan para akademisi yang kreatif, pengajar yang memang kompeten dalam
bidangnya, dan juga kucuran dana khusus dari para penyokong pendidikan
untuk Prodi Tafsir Hadis.
Wallahu a’lam. Salam Tafsir Hadis se-
Indonesia.
Ponorogo, 9 Oktober 2012
[1] Mahasiswa Program studi
Tafsir Hadis semester VII, sedang memangku amanah sebagai Ketua Senat Mahasiswa
Jurusan Ushuluddin STAIN Ponorogo masa risalah 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar